Aku (Everything) adalah uang

Seperti yang diungkapkan Bang Iwan dalam karyanya POLITIK UANG. 'Uang adalah bahasa kalbu, santapan rohani para birokrat. Tentu saja tidak semuanya, tapi yang pasti banyak yang suka. Jangan heran korupsi menjadi jadi, memang itulah yang diajarkan. Ideologi jadi komoditi yang bisa diekspor ke luar negeri'.

Memang seperti itulah yang terjadi dinegeri kita ini untuk mendapat suatu kedudukan, kekuasaan hanya perlu uang. Keadilan bukan lagi untuk diperjuangkan melainkan dibeli dengan selembar kertas (baca=uang). Pendidikan dan moral bukan menjadi suatu pilihan. Rakyat hanya sebagai supporter. Mereka (baca=supporter) yang tidak lagi dipandang sebagai manusia. Mereka yang tidak bisa mundur, tidak bisa lari. Hanya bisa menanti takdir. Sedangkan dia yang di atas (baca=presiden) hanya bisa bergerak pada batas batas yang mereka (baca=DPR) buat. Batas batas yang memberikan mereka ruang untuk berkeliaran bebas. Mereka memiliki hukum sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar