Persiapan untuk Kesempatan

Dalam buku klasik EPIK dan film, Ben-Hur, karakter utama, Judah Ben-Hur, melalui kecelakaan dan kesalahpahaman tragis ditangkap dan dijual untuk bekerja di tambang oleh penguasa Romawi. Meskipun berasal dari putra keluarga kaya dan dijadikan budak, Ben-Hur menolak untuk jatuh ke dalam keputusasaan. Dia ditekan dan berusaha membangun kekuatannya sendiri. Ia mempersiapkan dirinya untuk perubahan dan memcoba meloloskan diri. Sayangnya, ia tertangkap kembali karena ia dibutakan oleh sinar matahari setelah menghabiskan begitu banyak waktu ditambang gelap.


Penangkapan keduanya berakhir pada angkatan laut Romawi sebagai pendayung untuk kapal perang. Sekali lagi Ben-Hur menolak untuk menyerah. Dia menggunakan kekuatan besar untuk menjadi pendayung terbaik di atas kapal. Akhirnya, ia diberi hak istimewa karena tidak dirantai.

Kemudian dalam pertempuran laut yang besar, kapalnya tenggelam. Karena Ben-Hur tidak dirantai, ia adalah satu-satunya budak yang berhasil meloloskan diri. Ia mampu menyelamatkan admiral yang telah memberikan hak istimewa kepadanya dulu. Admiral tersebut begitu bersyukur, ia membawanya ke Roma dan mengadopsinya sebagai anak. Kemudian, ketika Admiral meninggal, Ben-Hur mewarisi kekayaan yang besar. Dia akhirnya kembali ke Yerusalem dan bertemu kembali dengan ibu dan saudara perempuannya.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Bahkan karena jatuh pada ketidakadilan yang dilakukan kepadanya, Ben-Hur memiliki tekat yang besar untuk kebebasan dan kebenaran yang ada padanya. Dia menolak untuk menyerah. Meskipun dalam situasi tanpa harapan dan tekanan ia mampu menemukan jati dirinya dan membangunnya. Ketika kesempatan datang, dia mengambil keuntungan dari mereka.

Untuk setiap orang pasti ada waktu dimana akan datang orang lain menepuk bahu kita dan menawarkan kesempatan untuk kita dapat melakukan hal yang khusus dari kelebihan/talenta kita. Betapa sedihnya jika saat waktu itu datang dan kita tidak siap atau tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan yang akan menjadi saat-saat terbaiknya buat kita.

Banyak orang berpikir situasi membuat mereka putus asa. Banyak yang berpikir mereka berada dijalan yang buntu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ada keajaiban yang menakjubkan menunggu orang-orang yang mengulur waktu mereka dengan menyiapkan dan membangun diri.

Mengembangkan bakat kita. Tidak membuang waktu dengan menghabiskan berjam-jam menonton menonton sinetron, nongkrong, main game atau sibuk dengan Chatting. Berfikirlah tentang hal yang membangun. Orang-orang sukses tidak pernah berhenti membangun dirinya. Meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki. Sudah menjadi hukum alam bahwa kesempatan akan lebih banyak datang kepada mereka yang berpikir lebih jauh kedepan. Kita akan heran ketika banyak kesempatan yang sesuai dengan kemampuan datang menghampiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar